Monday 17 December 2012

UPS, penyelamat saat listrik utama padam

Gak heran lagi, Hampir semua perusahaan pasti memanfaatkan 'jasa' Uninterrupted Power Supply atau yang lebih dikenal sebagai UPS. Meski sudah umum, peranti yang satu ini kadang jarang diperhatikan. Isu UPS baru mencuat saat kasus besar seperti yang terjadi di bandara Soekarno-Hatta muncul.
Lalu apa sebenarnya peranti yang bertugas sebagai penyelamat saat listrik padam ini? Merujuk dari penjelasan di Wikiforu, UPS adalah tenaga alternatif yang digunakan oleh perangkat elektronik ketika terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak. Dalam bahasa ringannya,

UPS adalah benteng terakhir yang berfungsi untuk tetap memberikan tenaga ke suatu perangkat listrik agar tidak terjadi kerusakan sistem atau perangkat kerasnya karena penghentian mendadak. Tidak hanya personal saja, UPS juga dibutuhkan oleh banyak perusahaan terutama yang berhubungan dengan khalayak banyak, contohnya penyedia jasa telekomunikasi, warung internet bahkan sampai airport. Memang UPS tidak dapat memberikan tenaga listrik ke suatu perangkat selama berjam-jam. UPS hanya diciptakan agar setelah terjadi kegagalan aliran listrik utama, pengguna perangkat dapat memiliki kesempatan untuk menghidupkan alat lain sebagai pengganti listrik utama seperti genset. Dapat dibayangkan apabila tidak disokong oleh penggunaan UPS, berapa data yang akan hilang secara tiba-tiba atau berapa kerugian suatu perusahaan ketik terjadi kegagalan listrik utama. Dalam penjelasan di Wikipedia, UPS memiliki 4 kategori yang berbeda.
 Line-interactive UPS UPS satu ini berbeda dengan tipe UPS standby. Line-interactive UPS adalah tipe UPS yang baterai chargernya, inverter dan sumber tenaganya dikendalikan oleh kombinasi inverter/converter. UPS jenis ini memiliki tambahan alat automatic Voltage Regulator (AVR) untuk mengatur tegangan dari suplay daya ke perangkat lain yang terhubung dengannya. UPS jenis ini biasanya digunakan untuk rumahan. Daya listrik cadangan yang dihasilkan Line-interactive UPS mampu bertahan antara 1 sampai 4 jam, tergantung jumlah perangkat elektronik yang menggunakannya tenaganya. On-line UPS Untuk jenis ini, 1 rectifier dan 1 inverternya terpisah. Ketika listrik utama mengalami gangguan, maka suplai daya yang diterima ke rectifier akan dihentikan sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian akan diubah menjadi arus AC. Keuntungan menggunakan UPS jenis ini adalah dengan adanya kegagalan tenaga utama, maka tenaga cadangan lain yang disediakan dapat digunakan oleh banyak perangkat lain dalam waktu yang bersamaan. On-line UPS biasanya digunakan di rumah sakit, airport dan tempat lain yang berhubungan dengan publik. Kelemahan dari On-line UPS adalah mahal, membutuhkan tempat yang cukup luas dan sangat berat. Off-line UPS Boleh dikatakan, UPS jenis ini adalah perangkat yang paling murah dibandingkan UPS lainnya. Di dalamnya, rectifier dan inverter akan diposisikan dalam satu unit dan ketika ketika mengalami gangguan listrik, maka switch akan berpindah sehingga suplai daya dari suplai utama dapat dihentikan dan arus DC dari baterai akan otomatis menuju inverter. UPS jenis ini digunakan kebanyakan digunakan oleh pengguna komputer pribadi atau komputer yang ada di kantor. Satu Off-line UPS hanya mampu memberikan cadangan tenaga ke satu perangkat. Modified UPS modified UPS adalah UPS yang telah dimodifikasi oleh pengguna perangkat elektronik seperti komputer untuk mendapatkan daya yang lebih dengan biaya yang lebih murah. Tidak semua UPS memiliki kemampuan yang sama, rentang waktu lama tenaga dari UPS ke perangkat elektronik lain tergantung dari jenis yang digunakan, berapa perangkat elektronik yang menggunakan, kapasitas tenaga awal dan umur baterainya. Kebanyakan baterai UPS harus diganti setidaknya 3 sampai 5 tahun sekali. Cara kerja dari perangkat elektronik yang juga disebut dengan nama Continuous Power Supply (CPS) ini adalah ketika menemukan penyimpangan jalur voltase atau kegagalan tenaga utama, maka Main AC Supply akan otomatis aktif dan sirkuit rectifier akan mengubah arus AC menjadi DC dan kemudian disetorkan ke dalam baterai. Ketika pasokan daya listrik utama mampu menyokong perangkat yang menggunakannya, maka secara otomatis Main AC Supply akan berubah dari On menjadi Off. Komponen-komponen di UPS Baterai: Baterai yang digunakan hampir di semua UPS pada umumnya adalah Lead-Acid atau Nikel-Cadmium. Rectifier: Rectifier ini berfungsi sebagai pengubah arus AC menjadi arus DC yang diterima dari listrik utama. Inverter: Inverter merupakan kebalikan dari rectifier yaitu pengubah arus DC menjadi AC.

Sumber// : Merdeka.Com

No comments:

Post a Comment