Seonggok benda misterius terbaring di kedalaman laut di perairan Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.
Keberadaannya mengganggu para nelayan. Belakangan diketahui, itu adalah
bangkai kapal selam U-168 milik Jerman dari era Perang Dunia II. Saat
negara itu dikuasai Nazi yang dipimpin Adolf Hitler.
Selaku Ketua Tim Peneliti Arkeologi Indonesia, Bambang Budi Utomo, menuturkan bahwasanya Kapal tersebut ditenggelamkan oleh torpedo Amerika pada 6 Oktober 1944.
Soal insiden di hari itu, ditemukan bahwa kapal selam U-168 milik
Jerman yang dinahkodai oleh Kapitanleutnant Helmuth Pich sedang menuju
ke arah timur, dari Batavia ke Surabaya,
di mana ia berniat menemui dua kapal selam lain, U-537 dan U-862 --
untuk menjalankan operasi di lepas pantai Australia. Entah operasi apa
yang dilakukan.
Namun, keberadaannya dipergoki oleh HNLMS
Zwaardvisch, milik Belanda, yang dipimpin Lieutenant Commander
Hendrikus Abraham Waldemar Goossen. Lalu, Goosen memerintahkan serangan.
Pada pukul 06.53, 11 menit setelah keberadaan U-168 diketahui, Zwaardvisch melepaskan 8 torpedo dari dari jarak 820 meter.
"Suara
ledakan lalu terdengar, komandan Belanda mengangkat periskop untuk
melihat tenggelamnya kapal selam musuh," demikian dikutip dari buku berjudul, 'U-boats Destroyed: German Submarine Losses in the World Wars' karya Paul Kemp, seperti dilansir situs Dutch Submarines.
Goossen juga melihat sejumlah kru Jerman berhasil melarikan diri dari kapal yang porak-poranda.
Gadis-gadis Indonesia
U-168 tenggelam di perairan utara Jawa, tepatnya di koordinat
06�20'S-111�28'E. Sebanyak 23 orang dari pihak Jerman tewas dalam
insiden tersebut. Sementara 27 orang yang bernyawa menjadi tawanan.
Namun,
karena tempat di Zwaardvisch terbatas, 22 di antara para tawanan
dilepas, dipindah ke kapal nelayan, dan dibiarkan pergi. Mereka yang
tetap ditawan termasuk komandan U-168, Kapitanluetnant Pich. Kepada
pihak lawan, Pich mengaku U-168 dihajar 3 torpedo, namun hanya satu yang
meledak. U-168 diduga kuat tidak melakukan perlawanan, mereka bahkan baru sadar diserang setelah dihantam torpedo.
Kriegsmarine Angkatan Laut Jerman di bawah Nazi
(1935-1945) yakin, tenggelamnya U-168 adalah akibat 'keceplosan'-- para
kru tak sengaja membocorkan rahasia saat membawa pacar-pacar mereka, para gadis cantik asli Indonesia ke atas kapal untuk pesta perpisahan.
"Komando
U-boat Jerman di Timur Jauh yakin bahwa karamnya U-168 diduga terkait
para kru yang 'tak menjaga bicaranya', saat mereka membawa pacar-pacar
Indonesia ke kapal untuk pesta perpisahan..." demikian terungkap dalam
buku Paul Kemp. Kriegsmarine juga mengasumsikan, lokasi U-168 sudah lama
diketahui pasukan Sekutu sebelum insiden terjadi. Beda dengan pengakuan
Belanda yang menyebut, mereka mengetahui kapal selam musuh itu secara
kebetulan.
No comments:
Post a Comment